PEMBAHASAN
Menurut Sangadji dan Sopiah (2010 : 1), penelitian hakikatnya merupakan kegiatan
ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Proses
penelitian secara garis besar dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) menetapkan
masalah penelitian, (2) melakukan analisis teoritis, dan (3) melakukan
pengujian fakta.
1.
Pengumpulan Data Awal
Pembagian data menurut sifatnya yaitu data kualitatif dan
data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berupa pendapat atau judgement sehingga tidak berupa angka,
tetapi berupa kata atau kalimat. Contohnya pelayanan rumah sakit Enggal Waras
sangat baik. Sedangkan, data kuantitatif adalah data yang berupa angka atau
bilangan. Contohnya tingkat kepuasan pasien di rumah sakit Enggal Waras
mencapai 92%. (Sangadji
dan Sopiah, 2010 : 190)
Pembagian data menurut cara memperolehnya yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh
peneliti langsung dari sumber pertama. Jenis informasi tertentu dalam data
primer seperti persepsi dan sikap karyawan dalam suatu perusahaan adalah paling
baik diperoleh melalui berbicara dengan mereka, dan dengan mengamati peristiwa,
orang, dan objek. Sedangkan, data sekunder adalah data yang diterbitkan atau
digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya. (Sangadji dan Sopiah, 2010 : 190)
Beberapa data sekunder antara lain buletin statistik,
publikasi pemerintah, informasi yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan
dari dalam atau luar perusahaan, data yang tersedia dari penelitian sebelumnya,
studi kasus dan dokumen perusahaan lainnya.
Sekaran (2014 : 77) menyatakan informasi latar belakang mungkin
meliputi, faktor kontekstual yang penting, yang dapat diperoleh dari berbagai
sumber yang dipublikasikan
seperti publikasi perdagangan, Census of
Business and Industry, Directory of Corporations, beberapa panduan dan jasa
bisnis lain, dokumen yang tersedia di dalam organisasi, dan Web.
1.
Asal
usul dan sejarah perusahaan, kapan berdiri, jenis bisnis, tingkat pertumbuhan, kepemilikan serta kontrol dan seterusnnya.
2.
Ukuran
dalam hal karyawan, aset dan keduaanya.
3.
Piagam,
tujuan dan ideologi.
4.
Lokasi,
regional, nasional, atau lainnya.
5.
Sumber
daya manusia dan lainnya.
6.
Hubungan
saling ketergantungan dengan instansi lainnya dan lingkungan ekternal.
7. Posisi keuangan selama 5 hingga 10 tahun
terakhir, dan data keuangan yang relevan.
Aspek-aspek informasi tersebut akan berguna dalam
perbicaraan yang dapat dipelajari oleh pihak perusahaan selama wawancara dan memunculkan
isu yang tepat yang berkaitan dengan masalah.
Pengumpulan informasi semacam ini akan sangat
berguna manakala sistem, proses, dan prosedur yang baru ditetapkan tidak menunjukkan
hasil yang diharapkan. Kegagalan banyak teknologi baru, kebijakan tunjangan yang
sangat baik, rencana strategis, praktik pemasaran atau produksi sering disebabkan
oleh kesalah pahaman dan mispersepsi mengenai tujuan yang diharapkan dan motif
pihak manajemen atas alih-alih kegagalan di dalam mekanisme itu sendiri.
Persepsi
karyawan terhadap pekerjaan, lingkungan kerja, sikap, dan respon, perilaku mereka diketahui
dengan cara berbicara, mengamati dan menayakan respon mereka melalui
kuesioner. Faktor perilaku mencakup kebiasaan kerja aktual seperti ketekunan,
tingkat absensi, kinerja dan sebagainnya.
2.
Survei Literatur
Survei literatur merupakan dokumentasi dari tinjauan
menyeluruh terhadap karya publikasi dan non publikasi dari sumber sekunder
dalam bidang minat khusus bagi peneliti. Tujuan dari survei literatur adalah
untuk memastikan bahwa tidak ada variabel penting di masa lalu yang ditemukan
berulang kali mempunyai pengaruh atas masalah yang terlewatkan. (Sekaran, 2014: 83)
Menurut Sangadji dan Sopiah (2010 : 125),
survei literatur merupakan salah satu kegiatan penelitian yang mencakup memilih
teori-teori hasil penelitian, mengidentifikasi literatur, menganalisis dokumen,
serta menerapkan hasil analisis tadi sebagai landasan teori bagi penyelesaian
masalah dalam penelitian.
Sudarwan (dalam Darmadi, 2014: 106) menyatakan bahwa suatu penelitian tidak dapat dilakukan dengan
baik tanpa memiliki literatur sebagai landasan teoritis yang jelas. Penelitian
yang sekarang adalah penelitian yang meneruskan peta jalan yang telah dirintis
atau yang dibuat oleh peneliti terdahulu.
Kesulitan yang sering dialami peneliti adalah tatkala
membuat resume dari suatu artikel, laporan, atau buku yang jumlahnya banyak dan
cukup panjang uraiannya maupun menilai literatur yang diambil dari internet.
Selanjutnya adalah gagasan tentang letak persoalan atau masalah dalam hubungan
yang lebih luas. Dalam hal ini peneliti harus dapat memberikan sederetan asumsi
kuat tentang kedudukan permasalahannya. Asumsi tidak memelukan pengujian atau
pembuktian, mengingat asumsi dapat diterjemahkan sebagai dugaan atau perkiraan
peneliti, Namun dengan alasan tertentu mungkin ada orang yang meragukan asumsi,
maka jadilah hipotesis yang hendak dibuktikan kebenarannya.
Survei literatur perlu dilakukan berkenaan dengan
persoalan spesifik yang menjadi keprihatinan manajer dan faktor-faktor yang
ditemukan selama proses wawancara. Survei literatur yang relevan atau berhubungan
penelitian kualitatif adalah menelusuri dan menelaah serta menginterprestasikan
sumber-sumber referents (acuan)
seperti: hasil penelitian-penelitian, jurnal ilmiah, kamus dan istilah,
ensiklopedia, abstrak penelitian sebagai teori-teori yang berhubungan dengan masalah
penelitian.
Penggunaan literatur penelitian meliputi
pengidentifikasian, menjelaskan sumber dan menguraikan secara sistematis dari
dokumen-dokumen yang mengandung informasi yang berkaitan dengan masalah yang
akan diteliti.
Studi literatur akan sangat membantu peneliti
dalam melaksanakan penelitiannya oleh sebab itu, seorang peneliti harus
memahami tipe-tipe sumber yang akan diulas. Menurut Sangadji dan Sopiah (2010 :
123) ada tiga sumber yang umumnya dapat dipergunakan (sesuai kondisi), yakni :
1.
Referensi
umum; umumnya dalam bentuk penerbitan yang memuat berbagai hasil penelitian dan
dilengkapi abstrak. Referensi demikian akan sangat membantu dalam melacak
sumber lainnya berkaitan dengan masalah penelitian yang akan dilakukan.
2.
Sumber
primer; adalah penerbitan suatu hasil penelitian yang dilakukan seorang
peneliti. Sebagian besar sumber ini umumnya terdapat dalam jurnal penelitian
seperti Journal of Educational Research dan
dapat diperoleh di perpustakaan atau melalui internet.
3.
Sumber
sekunder; penerbitan yang memuat penjelasan hasil penelitian orang lain,
umumnya terdapat dalam buku-buku teks dan sering sudah dibahas dalam konteks
teori tertentu oleh penulis bukunya.
Perlu dicatat bahwa survei literatur
hendaknya menampilkan semua informasi yang relevan dengan cara yang meyakinkan
dan logis, alih-alih menampilkan semua studi dalam urutan kronologis dengan
kepingan dan potongan informasi yang tidak beraturan. Survei literatur yang
baik juga membawa seseorang secara logis pada pernyataan masalah yang baik.
3.
Definisi Masalah
Menurut Sugiyono (2013 : 56), masalah
dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang
benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan
pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan. Stonner (dalam Sugiyono, 2013) mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau
dicari apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan, antara
apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan , dan kompetisi.
DAFTAR PUSTAKA
Darmadi, Hamid. 2014. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial.
Bandung: Alfabeta
Bandung.
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian.
Yogyakarta: ANDI .
Sekaran, Uma. 2014. Research Methods For Business. Jakarta:
Salemba Empat.
Sujarweni, Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta:
PUSTAKABARUPRESS.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta
Bandung.